Senin, 04 Mei 2015

BENAR-BENAR PEMULA

Bismillah,
Hari ini gue nggak berangkat kuliah. gue udah niatin dari pagi ngejar deadline. ternyata tantangan untuk ngerjain tugas ini banyak banget ya. salah satunya gue bingung gimana caranya caranya, karena menurut tugas ini susah banget, giliran gue ngadepin tugas yang mudah, ini tugas yang satunya lagi, gue malah males karena tugasnya banyak bangeeeett.. Sampe gue bertanya-tanya, ini Makul apaan ya. Ya menurut gue nggak pantes. Kita disuruh ngerangkum 1 buku. jawaban dari tugas itu adalah tak lain dan tak bukanisinya asal-asalan, atau ambrul adul, dan pastinya kita yang ngerangkum tidak memahami isi buku itu. So, buat apa? mentingin kuantitasnya sedangkan kualitasnya nihil alias zong. Ini bukan menurut pandangan gue semata. Noh, liat kita ketika kita lagi diskusi, 98,99% dari mahasiswa itu tidak memahami tulisan (makalah) yang mereka buat. OH NOOO........!!! WHAT IS IT???

gue berani ngomong kaya gitu juga karena gue yang duluan ngerangkum tugas itu dari pada mereka, karen ague pernah nanyain mereka, dan nggak ada yang memulai ketika itu. So, gue udah duluan karena gue sadar kehidupan gue beda dengan mereka yang lain, sehingga 1 buln gue ngerjain duluan coy dari mereka, tapi apa mereka udah ngumpalin minggi kemaren, nah gue sampe sekarang pun belum gue kumpulin karena masih banyak lagi yang harus gue tulis. Kenapa? karena gue nggak bisa menulis hal yang nggak gue ngerti. karena gue harus memahami apa yag gue tulis. hmm walaupun ada kata yang kurang gue paham tapi jujur gue galau dulu untuk nulisinyya kerangkuman gue itu..
Mamaaaa !!! What is it??
Makul apa ini???

Disela gue ngerangkum hari ini gue kepikian untuk refreeshing, gue baca2 tulisannya Raditya Dika, alhamdulillah gue ketawa, gue seneng. Jazakalllah Radit.
abis tu gue nulis di blog ini.
Lho tau apa yang gue dapet hari ini? Gue rugi. Gue nggak berangat kuliah gara2 ngejar deadline ini.  2 MK 3 SKS !! Im sorry Mom... Dad.. I hope I can to be the best finish with all my Work !! Aameen

Sebenarnya alasan gue nulis siang menjelang sore ini juga hanya ingin menulis. menulis. dan menulis.

I Love u Bu, I love Pa.

Metro, 04 Mei 2015. 15.34 WIB

Minggu, 03 Mei 2015

Harapan Ku untuk Ulama Masa Depan

Bismillah
Dari mana harusnya aku bercerita...
Aku sadar dengan kemampuanku berbahasa ketika menulis maupun berbicara sangatlah kurang. namun tidak membuat niatku untuk menulis pudar. Biarlah bagaimana tanggapan orang. Bagi ku yang terpenting saat ini teruslah menulis sehingga semua orang menyadari betapa pentingnya sebuah tulisan itu. Walaupun saat ini aku menggunakan beribu huruf guna untuk menyampaikan pemikiranku, semoga sedikitnya banyaknya tersampaikan maksud dari rangkaian kata yang akan ku susun.
 Akan ku mulai kata-kataku.
Menarik sekali ketika aku membaca tulisan dari teman yang ada di akun soaial ku, tepatnya di facebook. tulisannya berisi tentang pentingnya memperhatikan syarat untuk menjadi seorang ulama. Disana dia mengatakan bahwa menjadi seorang ulama tidak bisa dipelajari  hanya dengan beberapa tahun, sehingga dengan pernyataan itu dia menyangkutkankan atau mencontohannya kepada perguruan tinggi yang ada pada saat ini. Perguruan tinggi saat ini hanya mewajibkan 4tahun untuk menjadikan seorang sebagai ulama sehingga banyak pendapat-pendapat keliru tentang agama yang sudah meraja lela.
tulisan ini tidak berisi tentang reori ilmu tapi berisi pengalaman yang penulis alamiyang mudah-mudahan dapat menjadi ilmu bagi pembaca.
***
Membaca tulisan teman di fb itu, aku tersenyum-senyum geli dan rasanya aku ingin menangis mengingat sesuatu yang terjadi disekitarku. Aku mengalami hal yang serupa seperti yang dikatakan penulis. Tapi saat itu aku hanya dapat membatin "apa yang dapat aku lakukan?" Tidak ada daya saat ini, malu untuk mengakuinya tapi itulah yang sebenarnya.
Aku melihat mereka yang hidup santai, tidak mempunyai kegigihan dalam menuntut ilmu agama namun sudah berani menyatakan sebuah hukum menurut hasil pemikirannya sendiri. Kejadian itu aku alami tidaklah jarang. Banyak disekitar ku. Bahkan aku sendiri kalah dengan pemahaman yang kuyakini ini karena mereka yang pandai mengolah-ngolah kata agar kelihatan benar demi menikmati nafsu. Na'udzubillah tsumma na'udzubillah. Jadi bagaimana?
Aku disisni benar-benar menunggu petunjuk dari-Nya, dengan berusaha mencarinya petunjuk itu. Tapi aku juga sadar Aku temukan dia yang berani berbicara seperti itu. Akankah nanti dia bisa mencarahkan keadaan yang seolah-olah terang ini? akankah suatu saat nanti dia dan teman-temannya mampu mengubahkan dunia ini? Menjayakan Islam lagi? Ya.. Bagaimanapun Aku harus yakinkan mereka dengan setiap doa. karena doalah yang menjadi andalan ku. karena saat ini aku benar-benar lemah.
Pernah aku mencoba untuk menjadi kuat, lagi-;agi aku kalah, karena disini aku sendiri, mereka tidak 1, 2, bilangan mereka banyak. Mereka yang hidup seperti ulama yang dipercaya, namun setelah dikenali tidak ada beda dengan preman diluar sana.  Astaghfirulllah..Na'udzubilllan.

"hai Pemuda yang diharapkan bangsa, Jangan terpeseona kilapan dunia, kalian diharapakn menjadi ulama, ulama yang tau dengan ilmunya. ulama yang mengerti dengan bangsanya. dan Ulama yang paham dengan keebaran hukumnya. Majulah Bersama ! Bersatu untuk kekuatan yang dahsyat ! Semoga kalian selalu diberi kekuatan untuk mendalami ilmu nya, melanjutkan warisan-warisan kecintaan dari yang terdahulu, semangatlah.. semangatlah.. Pemuda.. Kawan negara.. Ulama masa depan bangsa.. Semoga yang Maha Rahman merahmati kalian, yang Maha rahiim menyayangi kalian, Yang Maha bariik selalu memberkahi hidup kalian, Yang Maha Qawiy menguatkan langkah kalian." Aamiiin  ya Rabb

Maaf jika ada kata yang tidak berkenan.

Pemimpi, 03 Mei 2015

Rabu, 29 April 2015

Memang Ibu adalah penyemangat Berpengaruh

Bismillahirrahmanirrahiiim....
bu, seminggu yang lalu ada pengumuman beasiswa bagi mahasiswa di kampusku yang mempunyai hapalan al-Quran minimal 5 juz. Pengumuman itu aku dapatkan karena aku ditelpon oleh ibu metro agar segera ke ruangan beliau, ketika itu aku baru selesai melaksankan shalat Zhuhur di Mesjid kampus. Aku segera ke ruangan Ibu Metro. Sampai diruangan beliau, ku beri salam serta mencium tangan dan mencium pipi beliau. Setelah aku bersamam Ibu menanyakan kabar, ibu memberikan aku sebuah Kado. Aku bahagia dengan kadonya itu bu, aku bahagia saja bu. bukan karena kadonya tapi karena ketulusannya yang terlihat dari binar matanya. Jazakillahu khiran Ibu...
Kemudian beliau mengabarkan kepada ku tentang beasiswa itu, aku lihat dari gerak gerik nya yang lincah untuk membacakan pengumuman itu. Bu, aku terharu. Betapa penyayangnya beliau, namun aku belum bisa membalas kasih sayang yang beliau berikan itu bu.
Beliau bacakan persyaratannya, dan akhirnya akupun semangat menyambut masukan dari beliau. Terimakasih Ibu Metro. terimakasih Ibuku..
Akhirnya aku pamitan dan menciumi tangan dan pipi beliau lagi, dengan pelan ku tutup pintu ruangan beliau.
keluar dari ruangan itu, sangat terasa bu, saaangat terasa semangat ku kembali bertambah sampai kepada batas full nya. semangat bu.. semangat ku berjalan menuju ke kelas untuk melanjutkan kuliah sambil  membawa hadiah itu.
***
Sampai ku di ma'had, dengan semangat itu langsungku murajaah lagi hapalan ku yang banyak memudar. Astaghfirullahalazhiiim. 

karena persyaratannya sudah ku kumpulkan di akademik, tinggallah aku menunggu pengumuman waktu testnya.
sudah hampir satu minggu setelah mengumpulkan persyaratan itu, tetapi aku masih belum mendengar berita tentang pengumuman waktu test kapan akan diadakan.
perlahan semangat ku mulai luntur lagi, murajaah hapalanpun tak sekuat pertama kali aku mulai menanti pengumuman itu. Masih ada beberapa juz lagi yangharus aku murajaah.
Bu, entahlah apa karena semangat ku yang mulai luntur itu aku tak kuat lagi memurajaahnya, atau karena terlalu banyaknya tugas yang diberikan dosen sehingga yang paling banyak ku lakukan memikirkan apa saja yang harus ku lakukan bukan melakukan apa saja yang kupikirkan..

bu, aku minta doamu selalu. Agar aku selalu dalam redho-Nya. Agar ku kuat memurajahkan firman-Nya yang ada di memori kepalaku ku bu. :'(
Bu, engkaupun selalu ada dalam doaku, begitupun dengan ayah. 

Metro, 29 April 2015

Gara-gara buta bahasa

Bismillah
Bu, tadi aku berangkat kuliah sama Rhita Slluda.. Ketika dalam perjalanan kita ngobrol dengan asiknya, eh tiba-tiba Rhita melihat ada seekor anjing.. ketika itu spontan dia memeegang tangan ku sambil ketakutan, katanya dia takut dengan anjing itu.. dengan tenang nya aku beri nasihat yang berupa tips, "udah.. jangan takut, kita jalan saja dengan santai, dan yang penting jangan ganggu Anjing itu, in syaa Allah anjing itu nggak gangguin kita juga" kata ku. Alhamdulillah kita lewati anjing itu dengan selamat tapi anehnya aku melihat si Rita masih ketakutan, aku berkata lagi: "udah ta,, anjing itu ke-paut".. dengan wajah bingung sambil melirik ke belakang dia lihat anjing itu.. "oh.. anjingnya itu ke-ikat to" sahut nya. "Iya, kan aku udah bilang sama kamu anjing itu ke-paut" kata ku. "ke-paut apa sih? ke-iket maksud mu? aku pikir dia udah jalan ke arah paud sana *nunjuk kearah sekolah paud yang kebetulan ada disekitar jalan yang kita lewati.
dengan spontan dia ketawa cekikikan..: "HAHAHHAHAHAH, KE-PAUT...!! Bahasa mana itu dil? katanya sambil dengan muka sumringah, riang nggak ketulungan, ku lihat matanya sampai terpicing (tak terlihat)..:/
karena wajahnya begitu senang itu aku juga ikut ketawa: "HAHAHHAHA... OOHH GA ADA YA BAHASA INDONESIA KE-PAUT?? HAHHAHA TERNYATA TADI AKU SEDANG MENGINDONESIAKAN BAHASA DAERAHKU.. HAHAHHAHAHAHHAHA
rasanya pipi ku seketika ngembang saking tak tertahankannya tertawa bersama Rhita

eh tapi bu, aku tadinya tertawa bahagia malah jadi sebell banget sama dia, dia ledekin aku lagi karena gaya bahasa ku yang nggak jelas sampe ngga ketulungan..  tadi itu dalam hatiku sudah ingin berbicara "la sobok jo inyo disimpang jalan cako.." tinggal otak ku yang akan mentranslatenya ke bahsa Indonesia Raya, tapi terjemahan yang keluar dari mulutku malah seperti ini bu: " aku bertemu samadia dipersimpangan jalan tadi..
dia ketawa berat lagi bu.. :"HAHHAHAHA..." dan dia melanjutkannya dengan sebuah lirik lagu yang digunakan untuk mengejekku, seperti ini liriknya: ".........dipersimpngan jalan, aku tak tau arah................ "

AAAAaaarrrggghhhh...  >_<
bu.. maafkan aku yang terlalu bodoh dengan bahasanya sendiri bu, doaakan aku agar selalu dipermudahkan mencari ilmu termasuk dapat menggunakan bahasa yang baik dan benar.. :'(

Sabtu, 27 September 2014